Latest Updates

Indonesia Ibarat Kapal Tua

Sail 7 Ocean - Beberapa waktu lalu saya mengusik kebosanan dengan streaming Youtube. Seperti biasa yang saya buka video-video para comic Stand Up Comedy. Ada satu yang sangat menarik perhatian saya yaitu Comic Abdur yang membawakan materi mengatakan bahwa Indonesia Ibarat Kapal Tua.
Bagaimana tidak, Negara sebesar ini sekaya ini sampai sekarang belum menemukan jati dirinya. Kita ibarat kapal tua yang tidak tau  arah dan tujuan. Sebenarnya arah dan tujuan itu ada tapi nakhoda yang tidak tau kapal ini mau di bawa kemana. Sudah 6 kali kita ganti Nakhoda tapi Negara ini masih saja jalan di tempat.
Nakhoda pertama kita Bapak Proklamator seorang Pemimpin yang idealis. Berani menentang semua yang menganggap remeh Ibu Pertiwi. Dia mengatakan "Beri saya 10 pemuda untuk mengguncang dunia ini". Tapi itu kurang 1 pemuda untuk menjadi timnas sepakbola. Kapan kita bisa ikut Piala Dunia untuk mengguncang dunia?!
Nakhoda kedua Penguasa 32 tahun Republik ini. Pemimpin yang kalian sebut Bapak Pembangunan. Apa kah itu sudah tepat. Apa kah masyarakat Indonesia bagian timur juga layak menyebutnya Bapak Pembangunan? Sementara Rumah Sakit ataupun sekolah saja susah!
Nakhoda ketiga naik jadi Presiden karena orde baru yang runtuh. Pemimpin yang ditentang bangsa sendiri. Kenapa? Apa karena dia bukan kelahiran Jawa? Apa karena dia kelahiran luar Jawa (Sulawesi Selatan) lantas ditentang dan tidak pantas jadi Presiden? Jerman dapat ilmunya. Bidang Penerbangan Negara Jerman maju pesat karena Anak Negeri kita yang ditentang bangsa sendiri. Lantas apa yang kita dapat darinya? Antrian panjang nonton filmnya?!
Nakhoda keempat pun lahir. Seorang pemimpin yang kalian sebut Bapak Pluralisme. Semua bangsa semua umat mengakui. Tapi apa kah pemimpin hanya fokus ke hal itu untuk membangun bangsa ini sementara bidang lain diabaikan?
Bapak pluralisme turun, naiklah Nakhoda kelima. Presiden pertama dari kaum Hawa. Pemimpin yang katanya mewarisi karakter sang ayah. Tapi kemampuan di bidang politik yang banyak diragukan bangsa lain. Kapal Super Tanker yang menjadi kebanggan bangsa kita belum launching aja sudah dijual.
Nakhoda keenam lahir. Membawa kapal tua ini selama 2 periode atau selama 10 tahun. Banyak penghargaan karena kemampuan diplomasi yang kuat. Tapi Kasus Century? Kasus Lapindo? Kasus Hambalang?
KAMI MENOLAK LUPA !!!
Artinya apa. Kita rindu pemimpin yang benar-benar MENGERTI BHINEKA TUNGGAL IKA. BUKAN YANG JADI BONEKA AMERIKA !
Demikian sedikit sharing dari saya semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Dicky Hardyastari.

0 Response to "Indonesia Ibarat Kapal Tua"

Post a Comment